di bawah pepohonan ini semua kenangan berawal
kulihat bahumu yang tinggi,
tangan kananmu sesekali mempermainkan rindang dedaun bunga lonceng
tawa renyah sesekali terdengar di sayup kata dan candamu
dengan mantap dalam keengganan kau langkahkan kaki
kau tau ...
kini baru kusadari jejak kakiku ada dalam bayangan jejak kakimu
di belakang layar komputer ini kau menopang dagu mencoba buatku tersenyum
kekesalan memuncak saat tugas-tugas terasa semakin berat
wajah konyol itu tiba-tiba muncul memaksaku tertawa
kau tau ...
kini baru kusadari dalam tawaku ada tawamu
di sampingku kau membuatku gusar
ejekanmu karena kebodohanku membuatku jengkel
aku menjadi bodoh di dekatmu
nyatanya aku lagi-lagi salah ketik
kau tau ...
kini baru kusadari tingkahmu yang aneh karena ada aku
di dalam brownis coklat yang kau beri
tidak biasanya kau begitu baik
walau akhirnya kuterima dengan hati senang
itu brownis terlezat ...dengan taburan kacang mete
permukaan yang renyah berlapis selai strwbery
dan lapisan bawah yang kaya akan coklat
ahh kukutuki kau begitu lihat tanggal expayernya habis hari ini
kau tau ...
kini baru kusadari itu yang hanya kau beri untukku seorang
di bangku yang kosong itu ada sebuah cerita
seperti halnya kau akupun senang bangku belakang
nyaman kalau tiba-tiba celotehan Guru begitu membosankan
sudut pandang yang luas membuatku tertawa
karena tingkah konyol bangku berisi
keterlambatanku dalam kelas meminta tumbal bangku favoritku
duduk paling depan membuat otot-syarafku menegang
kau tau ...
kini baru kusadari bangku yang selalu kosong di sampingmu itu milikku
di dalam sebuah lagu kau simpan aku
belakangan aku tau kalau jenis musik kita sama
bahkan kita mendengarkan lagu yang sama
padahal musik yang kusukai termasuk langka
jarang orang melirik apalagi menyukainya
kau menyukainya seperti aku menyukainya
padahal itu lagu hati, seperti itukah kau, seperti aku juga
kau tau ...
kini baru kusadari setiap mendengar laguku aku mendengar lagumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar